12 Januari, 2014

Nasi Penggel



By Abduh Hisyam - 12 Januari 2014
Pernahkah Tuan dan Puan berkunjung ke Kebumen? Jika tuan/puan masuk kota Kebumen pagi hari,  sempatkan mampir di Tembana.  Di sana Tuan/Puan bisa menikmati nasi penggel (huruf ‘e’ dibaca seperti dalam kata ‘enak’).  Jika Tuan dari arah Yogya  menuju Purwokerto/Jakarta, tuan jangan lewat jalur lingkar, melainkan msuk ke kota.  Hindari  alun-alun.  Hari Ahad pagi jalan ke alun-alun ditutup.  Ada program car free day.  Ikuti saja arah jalan ke Gombong, lewat jalan Sarbini hingga Mertokondo, dan terus saja sampai Tuan melewati jembatan kali Luk Ulo.  Dari jembatan itu, sekitar 100 meter di kiri kanan jalan terdapat warung-warung kecil dengan tiga penjual nasi penggel.  Pengunungnya ramai, tapi tenang saja pasti kebagian.
Jika Tuan dari arah Purwokerto, maka tuan terus saja masuk ke kota, dan ikuti saja rambu lalu lintas, hingga tiba di tikungan menjelang jembatan Luk Ulo.   Biasanya pukul 08.00  nasi sudah habis.  Jadi tiba di sana pukul 06.00 atau 07.00 sangat ideal untuk bisa menyantap nasi penggel ini.
Nasi penggel adalah nasi yang dibuat bulat-bulat sebesar kurang dari bola pingpong.  Lima bulatan saja sudah terasa kenyang untuk ukuran perut saya.  Bulatan nasi itu diletakkan dalam wadah daun pisang.  Teman nasi ini adalah kikil, babat, dan bungur (moncong sapi), serta bagian-bagian dari kepala sapi.  Lebih asyik kalau ada tulang muda.  Dikunyah akan terasa kriuk-kriuk.   Juga ada sayur nangka dengan kuah dibuat encer (tidak kental) dan agak pedas dengan kombinasi tempe dan tahu.
Tempat makannya terbuka dan sangat egaliter.   Tuan boleh duduk di mana saja, dan dengan gaya apa saja.  Akan lebih nikmat jika ditambah dengan tempe goreng mendoan  dan teh manis hangat. Wuih.  Sepertinya malaikat Ridwan sudah memasukkan nasi penggel dalam daftar menu sorga. 


Sedap dan nikmat sarapan dengan nasi penggel.  Namun hati-hati, jika terlalu kenyang mata jadi terasa berat alias mengantuk.   Ya, kalau sudah begini mendingan cari penginapan untuk tidur, atau gantian yang pegang setir.  Selamat mencicipi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar