08 Juli, 2020

Kultum Selasa 7 Juli 2020

Dzikir

Dalam buku larisnya yang berjudul “The Female Brain”,  Louanne Brizendine pada 2006 menyatakan bahwa perempuan mengeluarkan 20.000 kata perhari dibandingkan laki-laki yang hanya menggunakan rata-rata sebanyak 7.000 kata setiap harinya.

Hal ini juga sering disampaikan oleh Ibu Aisyah Dahlan Ahli Neurosains yang sering menyampaikan ceramah tentang Penguatan Keluarga.

Kira kira bagaimana kita menghabiskan 7000 dan 20.000 kata  tersebut?

Struktur otak yang didesain Allah swt memang sudah demikian. Wanita dengan 20.000 katanya mencoba menyelesaikan masalah dengan cara berbicara agar lega, sementara laki laki cenderung diam dalam menyelesaikan masalahnya.

Celakanya banyak yang tergelincir dalam  menghabiskan 20.000  kata tersebut,  banyak yg terperosok ghibah,  bicara ngalor ngidul  yang gak jelas isinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْثَرُ خَطَايَا إِبْنِ آدَمَ فِي لِسَانِهِ

‘Mayoritas kesalahan anak Adam adalah pada lisannya.‘” (HR. Thabarani)

Allah sudah memberi pedoman tentang bagaimana mengatasi hal tersebut dalam surat annisa 114 sbb

_Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) *memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia*. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar_

Perkatan yg baik adalah yg berisi 3 hal, menyuruh org bersedekah , amar makruf nahi mungkar, dan mendamaikan manusia.

Usahakan perbincangan kita sehari hari adalah berkaitan dengan tiga hal tersebut.

Bagaimana menghabisakan 20.000 kata agar kita selamat?

Mari berusaha  menggunakan 20.000 kata kita diantaranya dengan memperbanyak dzikir dan membaca alquran.

Ibnu Qayyim dalam Kitabnya _Al Wabilush Shoyyib_ menulis ada 81 manfaat Dzikir, Diantaranya adalah

_dzikir menyebabkan lisan semakin sibuk sehingga terhindar dari ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), dusta, perbuatan keji dan batil_

Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,

الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء ؟

“Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?”

Maka perintah dalam Alquran adalah agar kita berdikir sebanyak-banyaknya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42) 

“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.

zikrullah ini bisa kita lakukan kapan dan di mana pun dalam setiap aktivitas.Sambil memasak, menyapu, nungguin lampu merah, menunggu delay pesawat, nungguin antrian di bank dll.

Dalam kondisi seperti itu, membaca istighfar, tasbih, dan tahmid mampu dilakukan setiap Muslimin. Bahkan, zikrullah bisa dilakukan wanita yang haid sekalipun. Jadi, zikrullah adalah ibadah yang mudah diamalkan. Hanya tinggal niat, tekad, dan kesungguhan yang luar biasa yang harus dihadirkan di dalam jiwa.

Al-Ghazali menjelaskan, zikrullah mengharuskan adanya *rasa suka dan cinta* kepada Allah Taala. Maka, tidak akan ada yang mengamalkannya ke cuali jiwa yang dipenuhi rasa suka dan cinta untuk selalu mengingat dan kembali kepada-Nya.
Kita kalo suka dengan seseorang pasti akan sering menyebut nyebut namanya.

Nabi Pernah menasehati Muadz Bin Jabal agar berdoa sebelum salam di waktu shalat agar berdoa sbb

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

*“Ya Allah, bantulah aku atas berzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu”*
(HR. Abu Dawud & an-Nasai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar