28 Juli, 2020

Dari Adam AS hingga Ibrahim: "Sesungguhnya Aku adalah dekat"

Kultum oleh Nadia Elasalama
Disarikan dari  Kajian Yaqeen Institute for Islamic Research

Jangan pernah menunda taubat dan berhenti berdoa, karena sesungguhnya Allah itu sangat dekat. Nabi Adam hidup dengan kenikmatan di surga, sedangkan Nabi Ibrahim hidup di tengah kesulitan di dunia. Dengan segala nikmat yang sudah diberikan Allah, Adam AS masih saja berbuat dosa, namun kemudian ia memohon ampun dan Allah menerima taubatnya. Pada kisah Nabi Ibrahim, ia tidak lelah untuk berdoa, dan Allah mengabulkan doanya (di waktu yang tepat), yakni menjadikan Makkah negeri yang aman dan ka'bah selalu dikunjungi, serta menghadirkan Rasulullah yang berjuang menjadikan umat muslim sebagai muslim yang satu.

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186)

Dalam QS Al-Baqarah, terdapat kisah tentang Nabi Adam AS dan Ibrahim AS, yang menunjukkan bahwa Allah sangat dekat: Maha Pengampun, Maha Penolong.

Nabi Adam adalah manusia pertama yang tinggal di surga dan hidup dengan segala nikmat dan kedamaian. Meskipun Allah telah memberikan segalanya, namun Nabi Adam masih tergoda oleh bujukan setan, hingga akhirnya ia harus terusir dari surga. Setelah menyadari bahwa ia berbuat dosa, ia tidak lari dan membenci Allah, namun ia bersegera mendekati Allah dan bertaubat. Pada saat yang sama pula (di ayat yang sama), Allah langsung menerima taubatnya.
"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang" (2:37)

Nabi Ibrahim adalah seseorang yang hidupnya penuh dengan ujian dan kesulitan. Ia hidup di dalam masyarakat dan keluarga yang menyembah berhala, dibenci dan dijauhi, dibakar hidup-hidup oleh Raja yang dzalim, tidak dikaruniai keturunan, hingga diperintahkan untuk menyembrlih putranya sendiri. Namun ia tidak pernah berputus asa pada rahmat Allah. Ia selalu taat dalam beribadah dan berjuang, tidak berhenti berdoa untuk memohon pertolongan. Doa-doanya diabadikan Allah dalam Alquran, dan Allah mengabulkan doanya dalam menjaga umat Islam.

Doa Nabi Adam AS:
"Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (Al A'raf: 23)

Doa Nabi Ibrahim AS:
Dan ingatlah ketika Nabi Ibrahim berdoa “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman dan limpahkanlah penduduknya rezeki dari buah-buahan, yakni orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir di antara mereka.” (QS. Al-Baqarah ayat 126).

“Ya Tuhan kami terimalah amal dari kami, sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 127).

"Ya Tuhan kami jadikanlah kami orang yang Berserah diri kepada-Mu dan anak cucu kami juga umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami sungguh Engkau Allah yang Mahapenerima tobat Mahapenyayang." (QS. Al-Baqarah 128)

"Ya Tuhan kami utuslah ditengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-MU dan mengajarkan kitab dan Hikmah kepada mereka dan menyucikan mereka. Sungguh Engkaulah yang Mahaperkasa Mahabijaksana." (QS. Al-Baqarah 129)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar