01 Mei, 2015

Shalat Shubuh dan kebangkitan Turki (2)

Mohon maaf jika Tulisan Shalat shubuh dan kebangkitan turki ini lebih banyak membahas shalat shubuh di kampung saya. Intinya grakan shalat Shubuh yang menjadi kebangkitan Turki begitu menginspirasi saya. Jika Turki bisa, Indonesia pasti bisa. Tapi kalo lihat presiden sekarang...jangan harap lah sama Jokowi, beliau bukan pemimpin , tapi cuma dijadikan Pemimpin.

Paling tidak mulai dari diri kita dan keluarga serta masyarakat sekitar, mari mulai gerakan Shalat Shubuh berjamaah di masjid.
Hari ini, tanggal 2 Mei 2015, tepat hari pendidikan nasional, aku sudah berjamaah shalat shubuh untuk yang ke 5 kali .
Luar biasa, pagi itu jamaah bertambah, jika kemarin 8, sekarang 11!!!
kata Pak Slamet ketua PCM< jamaah shubuh tad pagi itu REKOR TERBANYAK!!!.

Gadis kecil umur 7 taunan itu juga nampak, dia datang bersama bapaknya. Aku acungi jempol pada bapak si gadis kecil yang belum sempat kutanyakan namanya. Beliau sudah meltih disiplin untuk bangun pagi dan shalat jamaah pada si anak. Dari gerak gerik anak kecil itu, melihat dia melipat mukena ungilnya selepas shalat, dia anak yang memiliki karakter. Wajah nya hitam manisa, diiringi senyum yang selalu mengikuti wajahnya. Dia anak hebat.

Aku yakin siapapun yang terbiasa shalat Shubuh brjamaah di masjid memiliki karaker kuat.
Bangun pagi hari disaat orang tidur memerlukan pengorbanan dan kemauan yang besar. Hanya sedikit yang mampu melakukan nya secara konsisten.

Dalam Shalat Shubuh berjamaah, meski hanya sepela, kegiatan terseut menumbuhkan karakter pribadi yang disiplin, tepat waktu, memiliki pengorbanan yang tinggi, dan karakter seperti itu dibutuhkan bagi generasi generasi muda bangsa kita.
Jika Kaum muda bangsa Indonesia sudah bisa shalat Shubuh layaknya shalat Jum'at. Umat ilsam pasti memimpin dunia ini.

Benar pula lah yang dikatakan bangsa Yahudi, Kaumku bara akan khawatir dengan Islam, jika pengikutnya sudah bisa shalat Shubuh layaknya shalat Jum'at.

Orang Yahudi sangat tahu, karakter umat Islam sekarang hanya dari kebiasaan shalat Shubuh.
Bahkan Yahudi pun  sudah mengingatlkan kita, tapi kita tetp saja tak mau berubah.

Butuh seseorang yang menginspirsi agar semua mau bergerak. Jika Aku terinspirasi oleh Erdogen, mungkin kita kita disini butuh penggerak juga seperti Erdogan. Semoga!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar