12 Juni, 2020

*Do Not Let Me To Myself*
Kultum Oleh Nadia Hisyam

Nasihat seorang ayah (manusia terbaik: Rasulullah) kepada putrinya (perempuan pemuka surga: Fatimah), untuk membaca sebuah doa tiap pagi dan petang, yaitu:
_Ya hayyu ya qayyum birahmatika astaghistu aslihli sya'ni kullahu wala taqilni ila nafsi tharfata 'ain_

1. Sebutan yang komprehensif
_Ya hayyu_: wahai Rabb Yang Maha Hidup
-Allah adalah sumber kehidupan yang selalu hidup (yang mengawali, mengakhiri, dan membangkitkan)
_Ya qayyum_: wahai Rabb yang berdiri sendiri, tidak butuh segala sesuatu
•Allah bukan hanya menghidupkan, tapi juga mengontrol dan memelihara setiap saat. Semua rezeki makhluk diatur oleh Allah.
•_Ya hayyu ya qayyum_ ada di ayat kursi dan surat thaha. Jika berdoa dengan menyebut nama tersebut akan langsung diijabah (diriwayatkan oleh Anas)

2. Kekuasaan yang komprehensif
_Bi rahmatika astaghistu_: dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan
•Rahmat Allah meliputi segala sesuatu (surga, ampunan, dan pertolongan dunia & akhirat).

3. Permohonan yang komprehensif
_Aslihli sya'ni kullahu_: perbaiki semua urusanku
•Kita meminta agar semua urusan kita diperbaiki baik itu agama, dunia, dan akhirat.

4. Tenang dan menerima
_Wala taqilni ila nafsi tharfata 'ain_: dan jangan serahkan kepadaku sekalipun sekejap mata
•Kenapa kita serahkan semua pada Allah? Karena ada hal di luar kuasa kita yang kita tidak mampu atur. Urusan mengedipkan mata setiap detik, detak jantung, tarikan nafas, aliran darah, seluruhnya sama sekali di luar kendali kita dan kita tidak bisa mengaturnya sendiri. Apalagi hal-hal yang di luar kendali. Maka kita tenang dan yakin bahwa Allah, yang Maha Bijaksana, tahu yang terbaik untuk kita karena ilmu kita tidak ada apa-apanya. Percaya bahwa Allah punya ketetapan terbaik, lebih sempurna dibanding apa yang kita anggap baik. Maka yang harus kita lakukan adalah memaksimalkan/berikhtiar pada hal-hal yang bisa kita kontrol.
•Taat dan menerima dengan melaksanakan yang bisa kita kontrol, adalah bentuk ibadah juga. Pondasi tawakkal menurut Hatim Al Assam:
1. rezeki tidak mungkin tertukar, maka aku merasa aman
2. amalan kita tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku harus sibuk mengerjakannya
3. kematian yang datang tiba-tiba mengharuskan aku harus bersegera beribadah
4. Allah selalu mengawasi, maka aku selalu merasa malu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar